Proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur mendapatkan dukungan penuh dari berbagai sektor, termasuk dalam hal pengelolaan cuaca. Baru-baru ini, hujan di wilayah IKN berhasil dikurangi hingga 97% berkat penerapan teknologi modifikasi cuaca.

Hujan di IKN Berkurang 97% usai Modifikasi Cuaca

Modifikasi cuaca yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan selama masa konstruksi, sehingga proyek pembangunan tidak terganggu oleh kondisi cuaca yang buruk. Teknologi ini melibatkan penyemaian awan menggunakan bahan kimia tertentu untuk mendorong atau menghalangi terbentuknya hujan di area tertentu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam pelaksanaan proyek ini. Kami menggunakan teknologi terkini untuk memastikan efektivitas modifikasi cuaca ini. Hasilnya, intensitas hujan di area IKN berkurang drastis hingga 97%,” ujarnya.

Keberhasilan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi kelancaran pembangunan IKN. Proyek-proyek infrastruktur utama seperti jalan, gedung pemerintahan, dan fasilitas umum dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan efisien tanpa hambatan cuaca. Selain itu, pengurangan hujan juga membantu mencegah terjadinya banjir yang bisa merusak struktur bangunan yang sedang dibangun.

Modifikasi cuaca ini juga membawa manfaat lain bagi lingkungan. Dengan mengurangi intensitas hujan di area konstruksi, daerah-daerah sekitar IKN yang membutuhkan hujan dapat memperoleh curah hujan yang lebih baik, mendukung sektor pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem.